Sejak era reformasi di Indonesia, kebebasan pers mulai terbuka, memungkinkan pendirian dan operasi perusahaan media dengan lebih sedikit campur tangan dari pemerintah. Namun, meski demokratisasi media diharapkan setelah jatuhnya rezim otoriter Orde Baru, kenyataannya oligarki media justru semakin kuat. Konsentrasi kepemilikan media semakin terpusat menyumbat ruang redaksi melakukan peliputan mendalam dan investigatif. Industrinya dimiliki oleh segelintir konglomerat-cum-politikus atau pengusaha yang menggantungkan kedekatan dengan penguasa serta sebaliknya Selain itu, para reporternya dikejar-kejar target kuota berita per hari dalam sistem produksi yang mengejar tren “konten viral” di media sosial.
Tetapi, dalam lima tahun terakhir juga muncul suatu tren global, termasuk di Indonesia, yakni kelahiran media-media independen, media-media yang tidak terhubung dengan industri. Media-media ini muncul di banyak daerah, termasuk di Jakarta, yang tujuan didirikannya adalah membela kepentingan publik, membongkar kejahatan lingkungan, mengusik dinasti politik lokal dan nasional.
Media-media independen berkepentingan publik ini, selain media-media industri yang masih merawat semangat dan tugasnya di ruang redaksi sebagai pengawas kekuasaan, memunculkan seberkas harapan dalam kekuatan institusi media untuk mengabarkan kebenaran dan realitas sesungguhnya di tingkat akar rumput. Mereka melawan sebuah rezim yang menutupi realitas dengan kebohongan dan manipulasi lewat jaringan influencer pemerintah.
Namun, media-media ini juga menghadapi banyak tantangan, Selain masalah pendanaan, media independen berkepentingan publik juga menghadapi tantangan serius terkait keamanan dan keselamatan. Jurnalis dan organisasi media sering kali menjadi sasaran upaya kriminalisasi, ancaman, serta serangan fisik dan digital. Ancaman ini tidak hanya membahayakan individu yang bekerja di media, tetapi juga mengganggu fungsi penting media dalam menyampaikan informasi yang akurat dan independen kepada publik.
Kurawal memahami betapa pentingnya mendukung media-media independen ini. Dalam konteks demokrasi yang semakin dihadapkan pada tantangan dan ancaman, media yang benar-benar independen dan berfokus pada kepentingan publik sangat penting untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, mendukung keberlanjutan media independen yang konsisten memperjuangkan kepentingan publik adalah prioritas utama yang perlu mendapat perhatian dan dukungan penuh.
Sekilas tentang program Kurawal di area tematik “Media Kepentingan Publik”.