Pilkada Serentak 2020 menjadi momen penting yang memantik diskusi tentang praktik politik dinasti di Indonesia. Buku "Dinasti Politik Keluarga Presiden Jokowi" yang berisi kumpulan artikel yang diterbitkan oleh Tirto dalam kolaborasinya dengan Yayasan Kurawal, menyajikan laporan investigasi mendalam mengenai kemunculan dan penguatan politik dinasti yang melibatkan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Fokus utama buku ini adalah pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo dan Bobby Nasution di Medan.

Buku ini tidak hanya mengurai dugaan manipulasi proses politik, jaringan bisnis keluarga presiden, dan bagaimana oligarki semakin mencengkeram demokrasi Indonesia, tetapi juga mengungkap intervensi kekuasaan dalam proses pemilu. Investigasi Tirto menemukan indikasi adanya kejanggalan dalam pengumpulan KTP untuk calon independen yang menjadi rival Gibran. Langkah ini diduga bertujuan mencegah Gibran menghadapi potensi "kotak kosong" yang menjadi simbol perlawanan. Selain itu, laporan tersebut juga menemukan indikasi intervensi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) untuk memastikan skenario kotak kosong tidak terjadi, sehingga Gibran dapat dengan mudah memenangkan pemilihan.

Dengan pendekatan berbasis data dan jurnalisme investigatif, buku ini mengungkap sisi-sisi gelap yang mencederai prinsip meritokrasi dan transparansi dalam politik kita. Melalui buku ini, pembaca diajak untuk memahami bagaimana proses politik lokal bisa menjadi batu loncatan bagi penguatan kekuasaan keluarga tertentu. Buku ini juga memberikan refleksi penting tentang ancaman regresi demokrasi di tengah gelombang oligarki yang semakin dominan.

Kami berharap buku ini menjadi alat pengetahuan dan inspirasi bagi masyarakat untuk terus mengawal demokrasi Indonesia, memperjuangkan transparansi, dan melawan praktik politik yang tidak adil.